Saudara-saudaraku seiman...
Kulihat ada
beberapa saudara kita yang belum mengerti bahkan belum memahami arti
dari ta'aruf. Baiklah, mungkin tak semua yang tak mengerti, namun apa
salahnya jika kita kaji bersama-sama kembali lewat tulisan yang
kulayangkan ini. Bukan hanya sebatas pada pengertiannya saja, namun
lebih kepada pelaksanaannya yang berjalan secara syar'i.
Secara
harfiyah ta'aruf memiliki arti 'pengenalan', yah saling mengenal antara
satu dengan yang lainnya. Dalam pembahasan ini kita akan lebih membahas
ta'aruf yang bertujuan untuk menikah.
Kadang seseorang memilih
untuk langsung menikah walau sebelumnya belum pernah saling kenal pada
calon pasangannya. Tentu saja itu sangat bagus, bukankah menikah adalah
sunnah Rasulullah yang sangat di anjurkan agama ??? ^_^. Tapi tak
sedikit yang lebih memilih untuk saling mengenal terlebih dahulu lewat
'ta'arufan'. Kita semua tau bahwa pernikahan adalah ikatan suci yang
sangat Allah sukai, maka alangkah indahnya jika kita melakukan
proses-proses yang di sukai Allah untuk menuju pada pernikahan itu
sendiri, bukan melalui pacaran yang malah akan menodai kesucian jasadmu,
kesucian hatimu.
Apa sih yang membedakan pacaran dan ta'arufan ????
Wach... jangan di tanya lagi saudaraku, keduanya pasti memiliki arti
dan fungsi yang jauh berbeda. Jika pacaran itu lebih kepada hanya
sekedar mencari kesenangan sesaat, namun ta'aruf dijalani untuk menuju
kepada hubungan yang Allah sukai, yaitu pernikahan.
Dalam
ta'aruf itu sendiri harus ada seseorang sebagai pihak ketiga untuk
menghindari fitnah yang tak di inginkan. Biasanya dari pihak keluarga
atau lebih umumnya banyak yang memilih kyai, habib, murabbi, atau
seseorang yang lebih mengerti agama. Ta'aruf juga merupakan hubungan
saling mengenal yang tetap menjaga izzah dan iffah sebagai muslim/mah.
Tak ada pandang memandang dalam hubungan ini, tak ada jabat tangan, tak
ada panggilan mesra, tak ada komunikasi yang tak perlu, tak ada jalan
berdua, tak ada apel, dan tak ada aktivitas-aktivitas lain yang bisa
menjerumuskan pada nafsu semata.
Ta'aruf juga bukan hubungan
yang bisa dijalani seenak udelnya sendiri :D. Ta'aruf memilki jangka
waktu maksimal 3 bulan. Loch ???, kenapa kok cuma 3 bulan ??? :O. Itu
karena di khawatirkan kalau lebih dari itu bisa saja tujuan kamu tuk
menikah menjadi sirna atau malah bisa terjerumus ke yang namanya
pacaran, semakin lama kamu berinteraksi dengan si dia semakin rentan
kebersihan hatimu. So, Say No Pacaran yaa..!! ^_^
Ta'arufan itu
sendiri sebenarnya hanya boleh dilakukan jika sudah benar-benar ada
niatan untuk menikah. Maka para ikhwan jangan coba-coba menjajal ta'aruf
jika niatanmu tak 100% menuju pada pernikahan. Dan yang paling penting
lagi harus di ingat bahwa ta'aruf hanyalah perkenalan sebelum menuju
khitbah, dan khitbah sebelum walimah. Setelah khitbah saja kau belum
boleh menyentuh sang akhwat, apalagi saat ta'aruf... kalian belum mahram
loch akhii ukhtii (senyum dulu ah.... ^_^).
Baiklah, mungkin
hanya itu saja yang bisa kusampaikan tentang ta'aruf. Jika ada yang
salah tolong di benarkan, dan jika ada yang kurang tolong di tambahi,
karena diri ini hanya hamba Allah yang sedang belajar.
Islam
itu fleksibel, namun tegas. Sebagai musim/mah kita memilki Al-Qur'an dan
hadist sebagai pedoman hidup, maka ikutilah keduanya. Kita memiliki
aturan, bukan seperti ayam hutan yang bebas berkeliaran. Dan Allah sudah
membuat aturan dalam surat cinta-Nya yang indah, yakni Al-Qur'an.
Tinggal kita saja mau mengikuti aturan itu atau menjadi pembangkang
untuk mencari pembenaran. Semua itu hak masing-masing pribadi, namun
tetaplah ingat jika kelak mata, telinga, tangan, kaki, dan semuanya akan
dimintai pertanggung jawaban oleh-Nya. Yang kulakukan untuk kalian
hanya menyampaikan apa-apa yang kuketahui sebagai saudari seiman. Ambil
baiknya, buang buruknya. Dan sebagai hamba Allah yang lebih banyak
melakukan kesalahan, kuhaturkan permohonan ma'af sebesar-besarnya ^_^.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar