Rabu, 14 Maret 2012

WHAT THE MEANING OF TA'ARUF??

Saudara-saudaraku seiman...
Kulihat ada beberapa saudara kita yang belum mengerti bahkan belum memahami arti dari ta'aruf. Baiklah, mungkin tak semua yang tak mengerti, namun apa salahnya jika kita kaji bersama-sama kembali lewat tulisan yang kulayangkan ini. Bukan hanya sebatas pada pengertiannya saja, namun lebih kepada pelaksanaannya yang berjalan secara syar'i.

Secara harfiyah ta'aruf memiliki arti 'pengenalan', yah saling mengenal antara satu dengan yang lainnya. Dalam pembahasan ini kita akan lebih membahas ta'aruf yang bertujuan untuk menikah.

Kadang seseorang memilih untuk langsung menikah walau sebelumnya belum pernah saling kenal pada calon pasangannya. Tentu saja itu sangat bagus, bukankah menikah adalah sunnah Rasulullah yang sangat di anjurkan agama ??? ^_^. Tapi tak sedikit yang lebih memilih untuk saling mengenal terlebih dahulu lewat 'ta'arufan'. Kita semua tau bahwa pernikahan adalah ikatan suci yang sangat Allah sukai, maka alangkah indahnya jika kita melakukan proses-proses yang di sukai Allah untuk menuju pada pernikahan itu sendiri, bukan melalui pacaran yang malah akan menodai kesucian jasadmu, kesucian hatimu.


Apa sih yang membedakan pacaran dan ta'arufan ????

Wach... jangan di tanya lagi saudaraku, keduanya pasti memiliki arti dan fungsi yang jauh berbeda. Jika pacaran itu lebih kepada hanya sekedar mencari kesenangan sesaat, namun ta'aruf dijalani untuk menuju kepada hubungan yang Allah sukai, yaitu pernikahan.

Dalam ta'aruf itu sendiri harus ada seseorang sebagai pihak ketiga untuk menghindari fitnah yang tak di inginkan. Biasanya dari pihak keluarga atau lebih umumnya banyak yang memilih kyai, habib, murabbi, atau seseorang yang lebih mengerti agama. Ta'aruf juga merupakan hubungan saling mengenal yang tetap menjaga izzah dan iffah sebagai muslim/mah. Tak ada pandang memandang dalam hubungan ini, tak ada jabat tangan, tak ada panggilan mesra, tak ada komunikasi yang tak perlu, tak ada jalan berdua, tak ada apel, dan tak ada aktivitas-aktivitas lain yang bisa menjerumuskan pada nafsu semata.

Ta'aruf juga bukan hubungan yang bisa dijalani seenak udelnya sendiri :D. Ta'aruf memilki jangka waktu maksimal 3 bulan. Loch ???, kenapa kok cuma 3 bulan ??? :O. Itu karena di khawatirkan kalau lebih dari itu bisa saja tujuan kamu tuk menikah menjadi sirna atau malah bisa terjerumus ke yang namanya pacaran, semakin lama kamu berinteraksi dengan si dia semakin rentan kebersihan hatimu. So, Say No Pacaran yaa..!! ^_^

Ta'arufan itu sendiri sebenarnya hanya boleh dilakukan jika sudah benar-benar ada niatan untuk menikah. Maka para ikhwan jangan coba-coba menjajal ta'aruf jika niatanmu tak 100% menuju pada pernikahan. Dan yang paling penting lagi harus di ingat bahwa ta'aruf hanyalah perkenalan sebelum menuju khitbah, dan khitbah sebelum walimah. Setelah khitbah saja kau belum boleh menyentuh sang akhwat, apalagi saat ta'aruf... kalian belum mahram loch akhii ukhtii (senyum dulu ah.... ^_^).

Baiklah, mungkin hanya itu saja yang bisa kusampaikan tentang ta'aruf. Jika ada yang salah tolong di benarkan, dan jika ada yang kurang tolong di tambahi, karena diri ini hanya hamba Allah yang sedang belajar.

Islam itu fleksibel, namun tegas. Sebagai musim/mah kita memilki Al-Qur'an dan hadist sebagai pedoman hidup, maka ikutilah keduanya. Kita memiliki aturan, bukan seperti ayam hutan yang bebas berkeliaran. Dan Allah sudah membuat aturan dalam surat cinta-Nya yang indah, yakni Al-Qur'an. Tinggal kita saja mau mengikuti aturan itu atau menjadi pembangkang untuk mencari pembenaran. Semua itu hak masing-masing pribadi, namun tetaplah ingat jika kelak mata, telinga, tangan, kaki, dan semuanya akan dimintai pertanggung jawaban oleh-Nya. Yang kulakukan untuk kalian hanya menyampaikan apa-apa yang kuketahui sebagai saudari seiman. Ambil baiknya, buang buruknya. Dan sebagai hamba Allah yang lebih banyak melakukan kesalahan, kuhaturkan permohonan ma'af sebesar-besarnya ^_^.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar