Rabu, 14 Maret 2012

PELAJARAN DARI SEBUAH SAJADAH

Bismillahirrahamannirrahim

Subhanallah …
Ya Rabb sungguh indah Engkau menegur hambamu , dengan mempertemukan hambamu yang faqir ini dengan salah satu hambamu yang luar biasa pemahaman akan hikmah yang ada pada sebuah kejadian
Siang ini setelah melaksanakan Shalat dzuhur . ana tak sengaja berkenalan dengan seorang Ikhwan yang sederhana dan mulailah kami berdialog mengenai kehidupan sehari hari tak lama banyak Orang mulai berdatangan dan mulai melaksanakan ibadah shalat Dzuhur dan ada pula yang melaksanakan shalat sunnah …

Apakah engkau melihat sesuatu yang janggal saudaraku ?
tiba-tiba sahabat baruku ini bertanya , dan aku mulai memperhatikan sekelililing dan jujur ana tak melihat satu hal pun yang janggal , dan ana pun mengatakan tak ada yang janggal dengan situasi di mesjid ini …

Sahabat baruku tersenyum , cobalah engkau lihat jamaah yang menggelar sajadah itu saudaraku ?
Tahukah saudaraku ada Hikmah yang tersembunyi dibalik itu semua …
Ana hanya mengeryitkan dahi , dan mencoba untuk memahami alur obrolan sahabat baruku …

Lihatlah saudaraku sambung sahabat baruku sambil matanya memperhatikan Dua orang yang baru datang, dan keduanya membentangkan sajadah. Keduanya berdampingan. Salah satunya, memiliki sajadah yang lebar. Sementara, satu lagi sajadahnya lebih kecil.

Orang yang punya sajadah lebar seenaknya saja membentangkan sajdahnya, tanpa melihat kanan-kiri. Sementara, orang yang punya sajadah lebih kecil, tidak enak hati jika harus mendesak jamaah lain yang sudah lebih dahulu datang. Tanpa berpikir panjang, pemilik sajadah kecil membentangkan saja sajadahnya, sehingga sebagian sajadah yang lebar tertutupi sepertiganya dan mulai melakukan sholat sunnah.

Perhatikanlah saudaraku ….
ana hanya memperhatikan kedua orang yang sedang melakukan sholat sunnah, dan mulailah aku memahami apa maksud Sahabat Baruku ini ketika ana perhatikan Pemilik sejadah lebar ,rukuk, Kemudian sujud. Tetapi sambil bangun dari sujud, ia membuka sajadahnya yang tertumpuk, lalu meletakkan sajadahnya diatas sajadah yang kecil. Hingga sajadah yang kecil berada dibawah sajada yang besar. kemudian ia berdiri, Sementara, pemilik sajadah yang lebih kecil melakukan hal serupa. Ia juga membuka sajadahnya, karena sajadahnya ditutupi oleh sajadah yang lebih besar. Itu berjalan sampai akhir sholat sunnah dan Bahkan, pada saat sholat wajib juga,

Saudaraku …
kejadiaan seperti ini beberapa kali ana lihat di beberapa masjid. Orang lebih memilih menjadi di atas dari pada di bawah. Di atas sajadah saja orang sudah berebut kekuasaan dengan orang lain. Siapa yang memiliki sajadah lebar akan meletakkan diatas sajadah kecil. Sajadah sudah dijadikan iblis sebagai pembedaan kelas.

Pemilik sajadah diidentikan sebagai orang yang memiliki kekayaan, yang setiap saat harus berada diatas daripada yang lain. Sedangkan pemilik sajadah yang kecil, adalah kelas bawah yang setiap saat selalu menjadi sub-ordinat dari orang yang kaya.
Ana Hanya tertegun memahami apa yang baru saja ana saksikan dan tanpa terasa bibir ini berucap " ASTAGHFIRULLAHAL ADZIM” baru ana menyadari dalam ibadah saja godaan akan kekuasaan masih melanda kita ,

Terimakasih Sahabat hari ini telah engkau ajarkan aku sebuah hikmah ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar